2.1 Peran Bahan Pembelajaran dalam Kegiatan Pembelajaran.
Bahan merupakan komponen yang akan dirubah dijadikan barang/produk
jadi. Itu berarti bahan harus ada setiap akan melaksanakan produksi barang
tertentu. Misalnya, untuk membuat baju diperlukan bahan yang disebut kain.
Mungkinkah membuat baju tanpa kain? .
Dalam konteks
pembelajaran, bahan pembelajaran merupakan komponen yang harus ada dalam proses
pembelajaran, karena bahan pembelajaran merupakan suatu komponen yang
akan/harus dikaji, dicermati, dipelajari dan dijadikan materi yang akan
dikuasai oleh siswa dan sekaligus dapat memberikan pedoman untuk
mempelajarinya. Tanpa bahan pembelajaran maka pembelajaran tidak akan
menghasilkan apa-apa.
Sebagai ilustrasi,
Bapak Budiman adalah guru kelas III sekolah dasar. Sewaktu akan mengajarkan
sebuah pokok bahasan bidang studi matematika untuk siswa kelas III, pak Budiman
mencari sumber materi dari buku matematika kelas III terbitan Erlangga. Menurut
Anda, sebaiknya pak Budiman langsung menyampaikan buku matematika terbitan
Erlangga kepada para siswanya, apa harus dilengkapi dari sumber materi yang
lain dan didesain dalam bentuk bahan pembelajaran baru yang lebih mantap dan
lebih mudah dipahami siswa? Jawabnya adalah bisa kedua-duanya. Buku Erlangga
langsung dijadikan bahan pembelajaran, karena buku tersebut memang sudah
“didesain” sebagai bahan pembelajaran untuk kelas III. Tetapi bapak Budiman
dapat memilih alternative kedua yaitu membuat “desain” baru atau bahan
pembelajaran baru yang lebih cocok dengan kondisi para siswanya dan lingkungan
sekolahnya. Misalnya melengkapi buku Erlangga tersebut dengan alat peraga yang
diambil dari lingkungan sekolah, dilengkapi dengan sumber materi dari buku
terbitan lain yang lebih sesuai dengan kondisi siswa dan sekolah. Atau pak
Budiman membuat bahan pembelajaran cetak/modul kecil untuk para siswanya.
Sebenarnya Bahan
Pembelajaran merupakan faktor eksternal siswa yang mampu memperkuat motivasi
internal untuk belajar. Salah satu cara pembelajaran yang mampu mempengaruhi
aktivitas pembelajaran adalah dengan memasukkan bahan pembelajaran dalam
aktivitas tersebut. Bahan pembelajaran yang didesain secara lengkap, dalam arti
ada unsur media dan sumber belajar yang memadai akan mempengaruhi suasana
pembelajaran sehingga proses belajar yang terjadi pada diri siswa menjadi lebih
optimal. Dengan bahan pembelajaran yang didesain secara bagus dan dilengkapi
isi dan ilustrasi yang menarik akan menstimulasi siswa untuk memanfaatkan bahan
pembelajaran sebagai bahan belajar atau sebagai sumber belajar. Bahan
pembelajaran dapat “didesain” dalam berbagai macam format. Ada bahan
pembelajaran dalam bentuk bahan cetak, audio, video, bahan pembelajaran
berbasis computer (CAI), dan berbagai bentuk alat peraga dan media
pembelajaran. Dan dari beberapa format tersebut dapat diklasifikasikan dalam
dua macam, yaitu format bahan pembelajaran dengan komponen lengkap dan komponen
tidak lengkap. Bahan pembelajaran dalam bentuk komponen lengkap, didesain untuk
pembelajaran mandiri, sedang bahan pembelajaran komponen tidak lengkap adalah
bahan pembelajaran dalam bentuk alat peraga/media pembelajaran yang digunakan
guru sebagai alat Bantu factor pendukung komonen pembelajaran yang lain.
Secara konseptual,
bahan pembelajaran mempunyai multi peran, sesuai jenis bahan pembelajarannya.
Bahan pembelajaran dalam bentuk alat peraga, peran utamanya adalah meragakan sesuatu
pengertian yang abstrak agar menjadi konkrit. Dalam pembelajaran, alat peraga
berfungsi untuk menghilangkan verbalisme, memudahkan pemahaman terhadap materi
pelajaran yang sulit dan abstrak. Bahan pembelajaran dalam bentuk media
pembelajaran berfungsi sebagai perantara dalam komunikasi pembelajaran, karena
pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi antara siswa dengan
sumber pesan pembelajaran. Pesan pembelajaran yang didesain dalam bentuk media
pembelajaran akan membuat komunikasi pembelajaran menjadi lebih efektif dan
efisien. Efisiensi dan efektivitas pembelajaran diwujudkan dalam bentuk
pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang dipelajari, dan respon siswa
yang didasarkan atas pemahaman materi pelajaran yang dipelajari. Bahan pembelajaran
dapat juga dalam bentuk berbagai sumber belajar, artinya bahan pembelajaran
yang digunakan bahan acuan atau sebagai sumber materi dari mana siswa
mendapatkan bahan yang dipelajari. Dalam aktivitas pembelajaran seringkali guru
memerlukan sumber belajar atau bahan materi yang akan diajarkan atau untuk
dipelajari siswa, sehingga guru harus menunjukkan kepada siswa dari mana sumber
materi harus diperoleh.
Dalam konteks
bahan pembelajaran sebagai sumber belajar, maka bahan pembelajaran lebih
berperan pasif, karena bahan pembelajaran lebih sebagai sesuatu yang dicari dan
digunakan sebagai sumber dari materi yang akan dikaji atau dipelajari. Atas
dasar peran bahan pembelajaran baik sebagai alat peraga, sebagai media
pembelajaran maupun sebagai sumber belajar, maka pada garis besarnya bahan
pembelajaran mempunyai peran yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran.
1. Bahan pembelajaran dapat berperan sebagai bahan belajar mandiri,
apabila bahan pembelajaran didesain secara lengkap. Bahan pembelajaran ini
dilengkapi dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai, materi
pelajaran yang diuraikan dalam kegiatan belajar, ilustrasi media, prosedur
pembelajaran, latihanmyang harus dikerjakan dilengkapi rambu jawaban, tes
formatif dilengkapi dengankunci jawaban, umpan balik, daftar pustaka. Misalnya,
modul pembelajaran,audio pembelajaran, video/CD pembelajaran, dan CAI.
2. Bahan pembelajaran dapat berperan sebagai alat peraga
pembelajaran, apabila bahan pembelajaran berbentuk alat bantu untuk meragakan
suatu arti/pengertian. Jadi peran bahan pembelajaran ini adalah membantu guru
dalam mengajar di kelas. Misalnya, model kerangka manusia, model bumi/globe,
herbarium, insektarium, bak pasir, ritatoon dan rotation, dan sebagainya. Bahan
pembelajaran ini tidak dilengkapi komponen-komponen pembelajaran yang lain.
3. Bahan pembelajaran dapat berperan sebagai sumber belajar dalam
pembelajaran, apabila bahan pembelajaran digunakan sebagai bahan acuan dalam
membahas suatu topic materi pembelajaran. Contoh, “Modul Belajar dan
Pembelajaran” digunakan sebagai sumber belajar/sumber bahan dalam membahas
“Pentingnya Media dalam Pembelajaran”.
Bahan pembelajaran
dalam bentuk alat peraga pembelajaran dan media pembelajaran diklasifikafikan
dalam beberapa kelompok:
1.
Bahan
pembelajaran berbentuk media visual, seperti gambar, foto, peta, globe,dsb.
2.
Bahan
pembelajaran audio, seperti radio, CD audio, kaset rekaman, piringan hitam,
dsb.
3.
Bahan
pembelajaran audio-visual, seperti televisi, film, video, CD audio-visual, dsb.
4.
Bahan
pembelajaran dalam bentuk benda-benda nyata yang dapat diperoleh dari
lingkungan sekitar.
5.
Bahan
pembelajaran cetak, seperti buku, modul, surat kabar, majalah, bulletin, LKS
(Lembar Kerja Siswa), dsb.
Sebagaimana
klasifikasi format pengembangan bahan pembelajaran, maka bahan pembelajaran
tersebut di atas dapat dikembangkan dengan format pengembangan dengan komponen
lengkap dan komponen tak lengkap. Coba dari klasifikasi alat peraga dan media
pembelajaran tersebut di atas, mana saja yang termasuk dapat didesain dengan
format lengkap dan tak lengkap? Benar sekali, bahwa modul, audio/radio
pembelajaran, video pembelajaran, CD pembelajaran adalah kelompok bahan
pembelajaran yang didesain dengan format komponen lengkap. Sedang alat peraga
dan media lainnya termasuk bahan pembelajaran yang didesain dengan format tak
lengkap.
Bahan pembelajaran
dalam bentuk sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi dua bentuk sumber
belajar, yaitu sumber belajar yang dirancang (by design) dan sumber
belajar yang dimanfaatkan (by utilization). Baik sumber belajar dalam
ujud manusia (human recourses) maupun sumber belajar bukan manusia (non
human recourses). Bahan pembelajaran cetak seperti modul adalah
sumber belajar non human yang dirancang/didesain untuk
pembelajaran, sedang alam sekitar adalahncontoh sumber belajar non manusia yang
tinggal dimanfaatkan (by utilization). Guru adalah contoh sumber belajar
human yang dirancang (by design) lewat pendidikan guru, sedang
pembelajaran dengan menghadirkan dokter untuk mengajarkan materi tentang hidup
bersih adalah contoh sumber belajar human yang dimanfaatkan (by
utilization), karena dokter tidak dirancang untuk menjadi guru.
2.2 Hubungan
Alat peraga, Media pembelajaran Sumber belajar, dan Bahan pembelajaran.
a.
Alat
peraga
Kata “Alat peraga” diperolah dari
dua kata alat dan peraga. Kata utamanya adalah peraga yang artinya bertugas
“meragakan” atau membuat bentuk “raga” atau bentuk “pisik” dari suatu
arti/pengertian yang dijelaskan. Bentuk pisik itu dapat berbentuk benda
nyatanya atau benda tiruan dalam bentuk model atau dalam bentuk gambar visual/ audio
visual. Contoh, alat peraga untuk meragakan binatang ya binatang itu sendiri,
atau patung binatang itu, atau gambar tentang binatang tersebut. Jadi sekali
lagi alat peraga adalah alat yang dipergunakan untuk meragakan benda yang
diterangkan, baik dalam bentuk benda nyata, tiruan/modelnya, atau gambar
visual/audio visualnya.
Alat peraga dapat dimasukkan sebagai bahan pembelajaran apabila
alat peraga tersebut merupakan desain materi pelajaran yang diperuntukkan
sebagai bahan pembelajaran. Misalnya, dalam pembelajaran klasikal, guru
menggunakan alat peraga yang berisi materi yang akan dijelaskan dalam
pembelajaran. Jadi alat peraga yang digunakan guru tersebut memang berbentuk
desain materi yang akan disajikan/dijelaskan guru, sehingga sangat membantu dalam
meragakan pengertian materi pembelajaran. Contoh kongkritnya, guru membawa alat
peraga globe untuk menjelaskan bentuk bumi dengan segala penjelasannya.
b.
Media
pembelajaran
Kata “Media” berasal dari kata
“Medium” yang berarti perantara atau pengantar dalam menyampaikan pesan
komunikasi. Jadi media pembelajaran adalah segala bentuk perantara atau
pengantar penyampaian pesan dalam proses komunikas pembelajaran. Papan tulis
yang ada di ruang kelas dapat berperan sebagai media pembelajaran, karena
sering digunakan guru menjadi perantara dalam menyampaikan pesan-pesan bidang
studi, yaitu sering digunakan menyajikan materi matematika, IPA, IPS, Bahasa,
PPKn, dan sebagainya. Sekarang kita kembali ke globe di atas, dapat berperan
sebagai alat meragakan bentuk bumi, tapi juga dapat berperan untuk media
pembelajaran. Misalnya sebagai perantara penyampaian pesan bagian bumi, garis
lintang dan bujur, pembagian waktu di dunia dan seterusnya.
Jadi perbedaan antara alat peraga
dan media terletak pada fungsi suatu benda. Benda yang sama bisa berperan
secara berbeda karena difungsikan berbeda oleh guru dalam pembelajaran.
Televisi misalnya dapat sebagai alat peraga, yaitu bila digunakan guru untuk
meragakan alat komunikasi yang disebut televisi. Tapi televisi juga dapat digunakan
sebagai media, yaitu apabila televisi tersebut untuk mengantarkan /menyampaikan
banyak pesan pendidikan.
Media pembelajaran
juga termasuk dalam kategori bahan pembelajaran, apabila media pembelajaran
diperankan sebagai desain materi pembelajaran yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Misalnya, media televisi yang didesain sebagai komponen monitor
yang dihubungkan dengan VCD/CD player dalam penyajian program pembelajaran
dalam bentuk VCD/CD pembelajaran yang dipersiapkan untuk pembelajaran, baik pembelajaran
klasikal, kelompok ataupun mandiri.
c.
Sumber
belajar
Sumber belajar adalah semua hal yang
digunakan sebagai tempat dimana informasi/pesan/materi belajar dapat diperoleh.
Sumber belajar dapat diperoleh dari segala benda yang berada di sekitar siswa
yang belajar. Sumber belajar dapat berupa manusia (human resources) dan
benda lain yang bukan bukan manusia (unhuman resources). Adapun
cara mendapatkan sumber belajar, dapat melalui sumber belajar yang dirancang (by
design) dan juga dengan sumber belajar yang tinggal dimanfaatkan (by
utilization).
Buku Modul adalah
contoh sumber belajar yang dirancang (by design), karena buku modul
memang dirancang untuk sumber belajar, khususnya untuk belajar mandiri. Tapi
apakah buku modul termasuk bahan pembelajaran? Ya, buku modul termasuk bahan
pembelajaran karena buku modul (sebagai sumber belajar) itu didesain untuk
bahan pembelajaran yang harus dikaji, ditelaah oleh siswa dalam proses
pembelajaran. Sedang buku teks yang sudah ada di perpustakaan atau dimana saja,
dapat dimanfaatkan (by utilization) sebagai sumber belajar dalam
pembelajaran.
Begitu juga guru,
dapat diposisikan sebagai sumber belajar dalam bentuk human yang
dirancang melalui pendidikan keguruan. Tetapi pemuka masyarakat (misalnya:
dokter, polisi, sdb) yang dihadirkan dalam pembelajaran di sekolah merupakan
sumber belajar bentuk human yang hanya dimanfaatkan dalam pembelajaran
di sekolah. Termasuk alat peraga dan media pembelajaran yang telah ada juga
dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar.
Pada prinsipnya
antara alat peraga, media pembelajaran, sumber belajar dan bahan pembelajaran,
meskipun secara kebendaan bisa sama, tetapi keempatnya mempunyai hubungan yang
erat, meskipun secara fungsional dalam pembelajara ada perbedaan. Suatu benda
dapat difungsikan sebagai alat peraga sekaligus sebagai media, sumber belajar
dan sekaligus sebagai bahan pembelajaran. Sebuah ilustrasi berikut ini akan
memberikan pemahaman Anda tentang hubungan antara alat peraga, media dan sumber
belajar, dan bahan pembelajaran.
Sebuah modul
pembelajaran atau bahan pembelajaran cetak telah disusun dengan desain yang
bagus untuk belajar mandiri. Anda tahu kan bahwa Modul termasuk media cetak?
Tetapi karena di dalam uraian materi dilengkapi dengan ilustrasi visual dengan
gambar, foto dan grafik, maka modul juga menyajikan alat peraga visual sebagai
alat bantu menjelaskan materi. Selain itu pada modul tersebut disajikan juga
sumber acuan dari mana bahan yang digunakan sebagai sumber materi itu. Pada
modul tersebut juga ada tugas/latihan yang menganjurkan pada siswa untuk
mengamati kejadian di sekitar sebagai tugas mencari sumber belajar di luar
modul.
Jadi dari
ilustrasi tersebut, Anda mendapatkan pemahaman bahwa antara bahan pembelajaran,
alat peraga, media pembelajaran, dan sumber belajar memiliki hubungan yang
saling mendukung. Ilustrasi di atas menujukkan bahwa bahan pembelajaran cetak
modul desainnya dilengkapi dengan alat peraga atau media visual dalam bentuk
gambar, foto dan grafik, dan menggunakan buku acuan sebagai sumber bahan dan
mencantumkan tugas/latihan kepada siswa untuk mencari sumber belajar di luar
modul dengan mengamati kejadian di sekitar siswa.
Suatu saat pak
Budiman guru kelas I Sekolah Dasar mengajar matematika tentang menghitung
bilangan 1 sampai 10. Pak Budiman membawa alat peraga berupa 10 jenis
buah-buahan sebagai bahan pembelajaran. Dalam proses pembelajarannya Pak
Budiman mengajak siswa kelas I mengamati warna buah, menghitung jumlah buah,
menambah dan mengurangi dengan variasi buahnya. Setelah selesai pembelajaran
pak Budiman menugasi siswa untuk mencari sumber belajar lain berupa
tumbuh-tumbuhan dan binatang yang ada di sekitar siswa dan jumlahnya harus
sepuluh saja.
Sekarang coba Anda
jelaskan hubungan antara alat peraga, media pembelajaran, sumber belajar dan
bahan pembelajaran dari ilustrasi di atas! Ya benar, ilustrasi tersebut
menggambarkan bahwa alat peraga, media pembelajaran dan sumber belajar didesain
oleh pak Budiman sebagai bahan pembelajaran yang saling melengkapi. Hal
tersebut dimaksudkan agar pemahaman siswa kelas I yang diajar pak Budiman
terhadap materi hitung-menghitung bilangan 1 sampai 10 menjadi lebih mudah dan
lebih lengkap.
Bahan pembelajaran
yang baik dan lengkap seharusnya dilengkapi ilustrasi dan tugas atau latihan
serta aktivitas lain yang dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap materi dan
kompetensi yang dipelajari. Jadi ilustrasi, tugas/latihan, aktivitas lain dan
evaluasi yang dimasukkan sebagai kelengkapan aktivitas belajar siswa bisa
berfunsi sebagai materi penguat (reinforcement).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar