Blogger Widgets

Senin, 30 Juni 2014

Gempa Bumi

Penyebab Terjadinya Gempa bumi

Berdasarkan penyebabnya gempabumi dapat terjadi akibat runtuhnya gua-gua dalam bumi, tabrakan  (impack), peledakan, gunungapi, kegiatan tektonik.
1.) Runtuhnya Gua-gua dalam Bumi
Dugaan para ahli tempo dulu, bahwa gempabumi terjadi akibat runtuhnya gua-gua raksasa yang terdapat di dalam bumi. Dugaan itu sama sekali tidak benar, sebab keruntuhan seperti itu tidak pernah ada. Kalau saja terjadi keruntuhan di dalam bumi, hal itu hanya mungkin pada daerah pertambangan bawah tanah (under ground), penggalian batukapur dan sejenisnya.Akan tetapi keruntuhan yang terjadi hanya dapat menimbulkan getaran bumi yang sangat kecil dan bersifat setempat (lokal) kekuatannya berkisar antara 2 hingga 3 pada Skala Richter.
2.) Tabrakan (Impack)
            Awalnya banyak juga yang percaya bahwa gempabumi disebabkan adanya meteor atau shooting star yang menabrak bumi pada tahun 1908 di Rusia, suatu bintang beralih (meteor) jatuh dan mengakibatkan terjadinya lubang yang sangat besar menyerupai sebuah kawah. Walaupun gelombang tekanan akibat jatuhnya meteor tersebut tercatat sampai ke kota London di Inggris, akan tetapi efeknya sama sekali tidak terekam pada alat pencatat getaran gempabumi (seismograf). Ini berarti getaran yang ditimbulkan akibat tabrakan meteor dengan bumi kekuatannya sangat kecil sekali.Lagi pula tabrakan yang demikian sebenarnya sangat jarang terjadi di bumi.
3.) Peledakan Gunungapi
Aktivitas gunungapi dapat menimbulkan gempabumi yang dinamakan gempabumi vulkanik.Gempabumi ini terjadi baik sebelum, selama, maupun setelah peledakan suatu gunungapi.Penyebabnya adalah akibat terjadinya persentuhan antara magma dengan dinding gunungapi dan tekanan gas pada peledakan yang sangat kuat atau perpindahan magma secara tiba-tiba di dalam dapur magma.Gempabumi vulkanik sebenarnya kekuatannya sangat lemah dan hanya terasa di wilayah sekitar gunungapi yang sedang aktif saja.Dari seluruh gempabumi yang terjadi, hanya 7% saja yang termasuk gempabumi vulkanik. Kendatipun demikian kerusakan atau efek yang ditimbulkannya cukup luas, sebab gempabumi vulkanik biasanya disertai pula dengan kemungkinan akan meletusnya suatu gunungapi. Berdasarkan kedudukan sumber gempanya (posisi kegiatan magma), maka dapat dibedakan menjadi empat jenis gempabumi vulkanik :
a. Gempabumi vulkanik dalam
b. Gempabumi vulkanik dangkal
c. Gempabumi ledakan
d. Getaran vulkanik atau tremor
 a. Gempabumi Vulkanik Dalam
Kedalaman sumber gempanya antara 2 sampai 30 km. Gempabumi ini banyak persamaannya dengan gempabumi tektonik, terutama mengenai gempa susulannya (after shocks).Terjadi pada saat menjelang letusan suatu gunungapi, atau sebagai pertanda bahwa suatu gunungapi tengah mulai aktif.Gempabumi vulkanik dangkal sumber gempanya terletak pada kedalaman kurang dari 2 km. Jenis ini timbul pada saat mendekati terjadinya letusan, selama berlangsungnya letusan, dan setelah letusan itu sendiri berakhir.
 b. Gempabumi  Ledakan
Gempabumi ini terjadi sehubungan dengan tengah berlangsungnya ledakan suatu gunungapi.Sumber gempanya sangat dangkal, kurang dari 1 kilometer.
 c. Getaran Vulkanik atau Tremor
Getaran atau tremor vulkanik terjadi terus menerus sehingga menciptakan suasana tidak tenang.Sumber gempanya terletak dari mulai kedalaman 30 kilometer sampai permukaan.Gempabumi dangkal dan gempabumi ledakan bila terjadi terus menerus dengan selang waktu hanya beberapa detik dapat menyebabkan getaran vulkanik (tremor).Pada gunungapi berbatuan basalt, getaran vulkanik terasa lebih kuat karena sifat batuannya sangat peka terhadap rambatan gelombang.
d.  Kegiatan Tektonik
Gempabumi yang banyak terjadi dan mempunyai efek sangat serius sebenarnya berasal dari kegiatan tektonik, yaitu mencakup 90% dari seluruh kejadian gempabumi. Gempabumi ini berhubungan dengan kegiatan gaya-gaya tektonik yang tengah terus berlangsung dalam proses pembentukan gunung-gunung, terjadinya patahan-patahan batuan (faults) dan tarikan atau tekanan dari pergerakan lempeng-lempeng batuan penyusun kerak bumi.
Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik. Teori dari tektonik plate (plat tektonik) menjelaskan bahwa kulit bumi atau litosfer yang menutupi permukaan bumi keadaanya tidak utuh, melainkan terpecah-pecah berbentuk lempeng, yang satu sama lain bergerak saling menjauh, bertumbukan dan ada juga yang saling berpapasan. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Gerakan litosfer tersebut diakibatkan oleh adanya gerakan astenosfer yang sifatnya cair kental.Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.
Gempa bumi tektonik memang unik. Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menyusun kerak bumi. Dalam ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis tektonik lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi tektonik yang melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas pertemuan lempeng tektonik.

pengertian dan tujuan pembelajaran tematik

nama: ispiniya
nim:201210253
prodi:pgsd 
PENGERTIAN DAN TUJUAN PEMBELAJARAN TEMATIK

A.Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik atau pembelajaran terpadu adalah suatu konseppembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikanpengalaman yang bermakna pada anak. Dalam model ini, guru pun harusmampu membangun bagian keterpaduan melalui satu tema.Pembelajaran tematik sangat menuntut kreatifitas guru dalam memilihdan mengembangkan tema pembelajaran. Tema yang dipilih hendaknyadiangkat dari lingkungan kehidupan peserta didik, agar pembelajaran menjadihidup dan tidak kaku. Demikian halnya pembelajaran menjadi ilustrasi dancontoh-contoh yang menarik dalam pembelajaran.10 Dalam pembelajaran iniguru harus bisa memiliki pemahaman yang luas tentang tema yang akan dipilih dalam mata pelajaran. Sehingga saling berhubungan antara satu denganyang lainnya. Karena pembelajaran tematik ini merupakan suatu pembelajaranyang menggabungkan antara materi pelajaran dengan pengalaman belajar. Disamping itu guru harus mempunyai kemampuan untuk mengembangkanprogram pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya, peralatan yangdiperlukan untuk pelaksana an be l aj a r ha r u s s u d ah t e r s edia, baik di lingkungansekolah maupun di luar.
Definisi lain mengatakan, Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Dalam pembahasannya tema itu ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Sebagai contoh, tema “Air” dapat ditinjau dari mata pelajaran fisika, biologi, kimia, dan matematika. Lebih luas lagi, tema itu dapat ditinjau dari bidang studi lain, seperti IPS, bahasa, dan seni. Pembelajaran tematik menyediakan keluasan dan kedalaman implementasi kurikulum, menawarkan kesempatan yang sangat banyak pada siswa untuk memunculkan dinamika dalam pendidikan. Unit yang tematik adalah epitome dari seluruh bahasa pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk secara produktif menjawab pertanyaan yang dimunculkan sendiri dan memuaskan rasa ingin tahu dengan penghayatan secara alamiah tentang dunia di sekitar mereka.
Pembelajaran tematik merupakan strategi pembelajaran yang diterapkan bagi anak kelas awal sekolah dasar. Sesuai dengan tahapan perkembangan anak, karakteristik cara anak belajar,  konsep belajar dan pembelajaran bermakna, maka kegiatan pembelajaran bagi anak kelas awal SD sebaiknya dilakukan dengan Pembelajaran tematik.
Pembelajaan tematik adalah pembelajaran tepadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat  memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Poerwadarminta, 1983).
Dengan tema diharapkan akan  memberikan banyak keuntungan, di antaranya:
1)  Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu,
2) Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar matapelajaran dalam tema yang sama;
3) pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;
4) kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan matapelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa;
5) Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas;
6) Siswa lebih bergairah belajar karena dapat  berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari matapelajaran lain;
7) guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan,  waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.
B. Tujuan Pembelajaran Tematik
Sebelum kita mengetahui tujuan pembelajaran tematik, maka kita pelajari dulu tentang tujuan pemberian tema yang diantaranya adalah:
1.    Menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh
2.    Memperkaya perbendaharaan kata anak
3.    Pemilihan tema dalam kegiatan pembelajaran hendaknya dikembangkan dari hal-hal yang paling dekat dengan anak,sederhana, serta menarik minat anak.
4.    Mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas.
5.    Memudahkan anak untuk memusatkan perhatian pada satu tema.
6.    Anak dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai bidang pengembangan.
7.    Pemahaman terhadap materi lebih mendalam dan berkesan.
8.    Belajar terasa bermanfaat dan bermakna.
9.    Anak lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata.
10. Dapat menghemat waktu karena bidang pengembangan disajikan terpadu.
Setelah kita mengetahui tujuan pemberian tema, maka kita dapat mengetahui / memahami tentang tujuan pembelajaran tematik. Tujuan pembelajaran tematik ialah :
1.     meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya secara lebih bermakna.
2.    Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah, dan memanfatkan informasi.
3.    Menumbuhkembangkan sikap positif, kebiasaan baik, dan nilai-nilai luhur yang diperlukan dalam kehidupan.
4.    Menumbuhkembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, serta menghargai pendapat orang lain.

Minggu, 29 Juni 2014

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA



1.      Pengertian Pemecahan Masalah dalam Matematika
Pemecahan masalah merupakan suatu proses untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi untuk mencapai suatu tujuan yang hendak dicapai. Memecahkan suatu masalah matematika itu bisa merupakan kegiatan menyelesaikan soal cerita, menyelesaikan soal yang tidak rutin, mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari atau keadaan lain, dan membuktikan atau menciptakan atau menguji konjektur.
Dalam pembelajaran matematika, pemecahan masalah merupakan suatu tujuan yang hendak dicapai. Sejalan dengan hal tersebut, BNSP (Nurjanah, 2007: 11) mengungkapkan bahwa tujuan pembelajaran matematika dalam KTSP adalah agar peserta didik memahami pelajaran matematika, menggunakan penalaran, memecahkan masalah, mengkomunikasikan gagasan, serta memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan.
Menurut Polya (Dardiri, 2007: 28) menjelaskan bahwa:
Pemecahan masalah merupakan suatu aktivitas intelektual yang sangat tinggi sebab dalam pemecahan masalah siswa harus dapat menyelesaikan dan menggunakan aturan-aturan yang telah dipelajari untuk membuat rumusan masalah. Aktivitas mental yang dapat dijangkau dalam pemecahan masalah antara lain adalah mengingat, mengenal, menjelaskan, membedakan, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi.
Proses belajar melalui pemecahan masalah memungkinkan siswa membangun atau mengkonstruksi pengetahuannya sendiri didasarkan pengetahuan yang telah dimilikinya sehingga proses belajar yang dilakukan akan berjalan aktif dan dinamis.
Berdasarkan uraian tersebut, pemecahan masalah dalam matematika dipandang sebagai proses dimana siswa menemukan kombinasi aturan-aturan atau prinsip-prinsip matematika yang telah dipelajari sebelumnya yang digunakan untuk memecakan masalah. Dalam sebuah permasalahan siswa harus bisa mengidentifikasi apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan unsur apa yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut sehingga mudah untuk diselesaikan.
2.      Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah “HOW TO SOLVE IT” Reportase langsung dari buku karya G. Polya Sebuah kerangka kerja untuk memecahkan masalah telah di jelaskan G. Polya dalam sebuah buku “How to Solve IT!” (Edisi ke 2, Princeton University Press). Walaupun Polya berfokus pada teknik pemecahan masalah dalam bidang matematika tetapi prinsip-prinsip yang dikemukakannya dapat digunakan pada masalah-masalah umum. Penalaran Induktif merupakan dasar dari proses yang paling kreatif yang terjadi di “dunia nyata”. Fisika membutuhkan laboratorium yang ideal untuk membangun kemampuan dalam penalaran induktif dan menemukan hal-hal baru. Berikut ini gambaran umum dari Kerangka kerja Polya:

a). Pemahaman pada masalah ( Identifikasi dari tujuan ) Langkah pertama adalah membaca soalnya dan meyakinkan diri bahwa anda memahaminya secara benar. Tanyalah diri anda dengan pertanayan :
• Apa yang tidak diketahui?
• Kuantitas apa yang diberikan pada soal?
• Kondisinya bagaimana?
• Apakah ada kekecualian?
Untuk beberapa masalah akan sangat berguna untuk
• membuat diagranmnya dan mengidentifikasi kuantitas-kuantitas yang diketahui dan dibutuhkan pada diagram tersebut. Biasanya dibutuhkan
• membuat beberapa notasi ( x, a, b, c, V=volume, m=massa dsb ).
b). Membuat Rencana Pemecahan Masalah
Carilah hubungan antara informasi yang diberikan dengan yang tidak diketahui yang memungkinkan anda untuk memhghitung variabel yang tidak diketahui. Akan sangat berguna untuk membuat pertanyaan : “Bagaimana saya akan menghubungkan hal yang diketahui untuk mencari hal yang tidak diketahui? “. Jika anda tak melihat hubungan secara langsung, gagasan berikut ini mungkin akan menolong

dalam membagi maslah ke sub masalah

• Membuat sub masalah Pada masalah yang komplek, akan sangat berguna untuk membantu jika anda membaginya kedalam beberapa sub masalah, sehingga anda dapat membangunya untuk menyelesaikan masalah.

• Cobalah untuk mengenali sesuatu yang sudah dikenali. Hubungkan masalah tersebut dengan hal yang sebelumnya sudah dikenali. Lihatlah pada hal yang tidak diketahui dan cobalah untuk mengingat
masalah yang mirip atau memiliki prinsip yang sama.

• Cobalah untuk mengenali polanya. Beberapa masalah dapat dipecahkan dengan cara mengenali polanya. Pola tersebut dapat berupa pola geometri atau pola aljabar. Jika anda melihat keteraturan atau pengulangan dalam soal, anda dapat menduga apa yang selanjutnya akan terjadi dari pola tersbut dan membuktikannya.

• Gunakan analogi Cobalah untuk memikirkan analogi dari masalah tersebut, yaitu, masalah yang mirip, masalah yang berhubungan, yang lebih sederhana sehingga memberikan anda petunjuk yang dibutuhkan dalam memecahkan masalah yang lebih sulit. Contoh, jika masalahnya ada pada ruang tiga dimensi, cobalah untuk melihat masalah sejenis dalam bidang dua dimensi. Atau jika masalah terlalu umum, anda dapat mencobanya pada kasus khusus

• Masukan sesuatu yang baru Mungkin suatu saat perlu untuk memasukan sesuatu yang baru, peralatan tambahan, untuk membuat hubungan antara data dengan hal yang tidak diketahui.Contoh, diagram sangat bermanfaat dalam membuat suatu garis bantu.
• Buatlah kasus Kadang-kadang kita harus memecah sebuah masalah kedalam beberapa kasus dan pecahkan setiap kasus terbut.
• Mulailah dari akhir ( Asumsikan Jawabannya ) Sangat berguna jika kita membuat pemisalan solusi masalah, tahap demi tahap mulai dari jawaban masalah sampai ke data yang diberikan
c). Malaksanakan Rencana
Dalam melaksanakan rencana yang tertuang pada langkah kedua, kita harus memeriksa tiap langkah dalam rencana danmenuliskannya secara detail untuk memastikan bahwa tiap langkah sudah benar. Sebuah persamaan tidaklah cukup!
d). Lihatlah kembali
Kritisi hasilnya. lihatlah kelemahan dari solusi yang didapatkan ( seperti : ketidak konsistenan atau ambiguitas atau langkah yang tidak benar ) Oh iya buku ini saya baca karena penasaran banyak sekali yang merekomendasikannya, terutama buat membina bibit-bibit unggul untuk team olimpiade science.
Pemodelan Matematika dengan symbol
Contoh soal :
Harga dua buah apel dan satu buah jeruk adalah Rp. 2.800,00
Harga satu apel dan dua jeruk adalah Rp. 3.200,00
Berapa harga satu buah apel dan satu buah jeruk ?

Jika diselesaikan dengan cara umum maka harga sebuah jeruk dimisalkan x dan harga sebuah apel dimisalkan y, maka akan didapat dua buah persamaan sbb:
2 x + y = 2.800
x + 2y = 3.200
Kedua persamaan dijumlah maka akan didapat :
3 x + 3 y = 6.000
3 (x + y) = 6.000
x + y = 2.000

Jika menggunakan simbol, maka disini dimisalkan harga satu buah jeruk dengan Δ dan harga satu buah apel dengan ♥ maka akan didapat :

Apel Jeruk Harga
Δ Δ + ♥ = 2.800
Δ + ♥♥ = 3.200
Jika dijumlahkan akan menjadi :

Δ Δ Δ + ♥♥♥ = 6.000

Ruas kiri pada bentuk paling akhir dapat diubah menjadi tiga grup sedemikian rupa sehingga pada setiap grup akan terdiri atas satu apel dan satu jeruk

Δ♥ + Δ♥ + Δ♥ = 6.000

Δ♥ = 2.000

Kira – Kira mana yang akan lebih mudah ditangkap siswa?

III. Pemodelan Matemátika dengan diagram garis
Contoh soal 1:
Jumlah kelereng Adi dan Iman 20 butir. Kelereng Adi lebih banyak 4 butir daripada Iman. Berapa kelereng Adi dan Iman ?

Penyelesaian :
Adi
(4 butir) 20 butir
Iman

Gambar yang diarsir adalah menunjukkan selisih kelereng Adi dan Iman.
20 – 4 = 16
16  Iman
à: 2 = 8
Maka kelereng Adi adalah 8 + 4 = 12

Sabtu, 28 Juni 2014

TUGAS (KARYAKU)



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )         

NAMA SEKOLAH               : SDN 3 SELOWOGO
MATA PELAJARAN             : Bahasa Indonesia
KELAS/SEMESTER             : VI/I
ALOKASI WAKTU              : 1x35menit

A.    Standar Kompetensi
1.      Mengungkapkan fikiran,perasaan,dan informasi secara tertulis dalam bentuk formulir,ringkasan,dialog dan parafrase.

B.     Kompetensi Dasar
1.      Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa dengan tetap memperhatikan makna puisi.

C.     Indikator
1.      Siswa dapat mengubah puisi ke dalam bentuk prosa
D.    Tujuan
1.      Siswa dapat memahami cara mengubah puisi menjadi prosa.

E.     Materi Ajar
1.      Mengubah puisi menjadi prosa

F.      Metode Pembelajaran
1.      Ceramah.
2.      tanya jawab dan penugasan.
3.      Demonstrasi


G.    Langkah-langkah Pembelajaran

1.      Pendahuluan
a.       Guru mengucap salam
b.      Guru meminta ketua kelas memimpin do’a.
c.       Guru melakukan presensi.
d.      Guru menggali kemampuan awal siswa berkenaan dengan materi yang akan di pelajari.

2.      Kegiatan inti
a.       Guru menjelaskan konsep-konsep dari materi cara membaca puisi, dan mengubah puisi menjadi prosa.
b.      Guru meminta siswa untuk membaca puisi di depan kelas.
c.       Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum di pahami.
d.      Guru memberikan tugas pada siswa.
e.       Guru memberikan penguatan dan motivasi pada siswa.

3.      Kegiatan penutup
a.       Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil pelajaran hari ini.
b.      Guru memberikan PR pada siswa.
c.       Guru meminta siswa untuk berdo’a.
d.      Guru memberi salam.

H.    Sumber belajar
1.      Buku paket bahasa indonesia kelas VI

I.       Penilaian
1.      Tes tulis dan tes lisan


TUGAS:
Ubahlah puisi “Pulau Bali nan Elok” di atas, yang sudah kamu baca itu menjadi sebuah prosa!
Pulau Bali
Sungguh elok namamu
Engkau adalah pariwisata
Yang terindah yang kukenal
Pulau Baliku
Indah alammu ramah masyarakatmu
Keelokanmu membuatku terpesona
Wisatawan pun ramai berkunjung
Bali yang menawan
Pulau yang penuh warna indah
Pulau yang penuh tradisi
Miliki kasih sayang buat semua

Lampiran RPP

Kalimat puisi mengandung makna yang tersembunyi. Ada satu cara supaya dengan mudah dapat memahami makna sebuah puisi. Yaitu adalah dengan mengubah puisi menjadi bentuk prosa (cerita). Caranya, kamu dapat menambahkan beberapa kata pada puisi sehingga menjadi kalimat yang utuh. Kata-kata tambahan itu juga berguna untuk memperjelas isi puisi. Selain itu, kamu juga dapat mengubah susunan kalimat dalam setiap bait puisi menjadi uraian atau paragraf. puisi kedalam bentuk prosa dapat kita sebut parafrase.
Contohnya:
1.      membaca puisi
                        pantai parangtritis
Ombak sangat besar
Bergulung-gulung menyapu darat
Pasir tersapu ombak
Nyiur melambai tersibak angin
Kuinjakkan kaki air
Kurasa tarikan kuat
Kurasa dentuman ombak besar
Menyatu gembiraku
Bebatuan tinggi
Menambah daya tarikku
Pohon-pohon kelapa tinggi
Lengkapi indah Pantai Parangtritis



1.      mengubah puisi menjadi prosa




puisi                Ombak sangat besar
Bergulung-gulung menyapu darat
Pasir tersapu ombak
Nyiur melambai tersibak angin


Tambahan kata         Ombak (yang) sangat besar
Bergulung-gulung menyapu darat(an)
Pasir tersapu (oleh) ombak
Nyiur melambai (-lambai) tersibak angin



prosa               Ombak yang sangat besar bergulunggulung
menyapu daratan. Pasir tersapu
oleh ombak dan nyiur melambailambai
tersibak angin.