1.
Pengertian Pemecahan Masalah
dalam Matematika
Pemecahan
masalah merupakan suatu proses untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi untuk
mencapai suatu tujuan yang hendak dicapai. Memecahkan suatu masalah
matematika itu bisa merupakan kegiatan menyelesaikan soal cerita, menyelesaikan
soal yang tidak rutin, mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari
atau keadaan lain, dan membuktikan atau menciptakan atau menguji konjektur.
Dalam
pembelajaran matematika, pemecahan masalah merupakan suatu tujuan yang hendak
dicapai. Sejalan dengan hal tersebut, BNSP (Nurjanah, 2007: 11)
mengungkapkan bahwa tujuan pembelajaran matematika dalam KTSP adalah agar
peserta didik memahami pelajaran matematika, menggunakan penalaran, memecahkan
masalah, mengkomunikasikan gagasan, serta memiliki sikap menghargai kegunaan
matematika dalam kehidupan.
Menurut Polya (Dardiri, 2007: 28) menjelaskan bahwa:
Pemecahan masalah merupakan suatu aktivitas intelektual yang sangat tinggi
sebab dalam pemecahan masalah siswa harus dapat menyelesaikan dan menggunakan
aturan-aturan yang telah dipelajari untuk membuat rumusan masalah. Aktivitas
mental yang dapat dijangkau dalam pemecahan masalah antara lain adalah
mengingat, mengenal, menjelaskan, membedakan, menerapkan, menganalisis dan
mengevaluasi.
Proses belajar melalui pemecahan masalah memungkinkan siswa membangun atau
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri didasarkan pengetahuan yang telah
dimilikinya sehingga proses belajar yang dilakukan akan berjalan aktif dan
dinamis.
Berdasarkan uraian tersebut, pemecahan masalah dalam matematika dipandang
sebagai proses dimana siswa menemukan kombinasi aturan-aturan atau
prinsip-prinsip matematika yang telah dipelajari sebelumnya yang digunakan
untuk memecakan masalah. Dalam sebuah permasalahan siswa harus bisa
mengidentifikasi apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan unsur apa yang
diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut sehingga mudah untuk
diselesaikan.
2.
Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah “HOW TO SOLVE IT” Reportase langsung dari buku
karya G. Polya Sebuah kerangka kerja untuk memecahkan masalah telah di jelaskan
G. Polya dalam sebuah buku “How to Solve IT!” (Edisi ke 2, Princeton University
Press). Walaupun Polya berfokus pada teknik pemecahan masalah dalam bidang
matematika tetapi prinsip-prinsip yang dikemukakannya dapat digunakan pada
masalah-masalah umum. Penalaran Induktif merupakan dasar dari proses yang
paling kreatif yang terjadi di “dunia nyata”. Fisika membutuhkan laboratorium
yang ideal untuk membangun kemampuan dalam penalaran induktif dan menemukan
hal-hal baru. Berikut ini gambaran umum dari Kerangka kerja Polya:
a). Pemahaman pada masalah (
Identifikasi dari tujuan ) Langkah pertama adalah membaca soalnya dan
meyakinkan diri bahwa anda memahaminya secara benar. Tanyalah diri anda dengan
pertanayan :
• Apa yang tidak diketahui?
• Kuantitas apa yang diberikan pada soal?
• Kondisinya bagaimana?
• Apakah ada kekecualian?
Untuk beberapa masalah akan sangat berguna untuk
• membuat diagranmnya dan mengidentifikasi kuantitas-kuantitas
yang diketahui dan dibutuhkan pada diagram tersebut. Biasanya dibutuhkan
• membuat beberapa notasi ( x, a, b, c, V=volume, m=massa dsb ).
b). Membuat Rencana Pemecahan Masalah
Carilah hubungan antara informasi
yang diberikan dengan yang tidak diketahui yang memungkinkan anda untuk
memhghitung variabel yang tidak diketahui. Akan sangat berguna untuk membuat
pertanyaan : “Bagaimana saya akan menghubungkan hal yang diketahui untuk
mencari hal yang tidak diketahui? “. Jika anda tak melihat hubungan secara
langsung, gagasan berikut ini mungkin akan menolong
dalam membagi maslah ke sub masalah
• Membuat sub masalah Pada masalah
yang komplek, akan sangat berguna untuk membantu jika anda membaginya kedalam
beberapa sub masalah, sehingga anda dapat
membangunya untuk menyelesaikan masalah.
• Cobalah untuk mengenali sesuatu
yang sudah dikenali. Hubungkan masalah tersebut dengan hal yang sebelumnya
sudah dikenali. Lihatlah pada hal yang tidak diketahui dan cobalah untuk
mengingat
masalah yang mirip atau memiliki
prinsip yang sama.
• Cobalah untuk mengenali polanya.
Beberapa masalah dapat dipecahkan dengan cara mengenali polanya. Pola tersebut
dapat berupa pola geometri atau pola aljabar. Jika anda melihat keteraturan atau pengulangan dalam
soal, anda dapat menduga apa yang selanjutnya akan terjadi dari pola tersbut
dan membuktikannya.
• Gunakan analogi Cobalah untuk
memikirkan analogi dari masalah tersebut, yaitu, masalah yang mirip, masalah
yang berhubungan, yang lebih sederhana sehingga memberikan anda petunjuk yang dibutuhkan dalam
memecahkan masalah yang lebih sulit. Contoh, jika masalahnya ada pada ruang
tiga dimensi, cobalah untuk melihat
masalah sejenis dalam bidang dua dimensi. Atau jika masalah terlalu umum, anda
dapat mencobanya pada kasus khusus
• Masukan sesuatu yang baru Mungkin
suatu saat perlu untuk memasukan sesuatu yang baru, peralatan tambahan, untuk
membuat hubungan antara data dengan hal yang tidak diketahui.Contoh, diagram
sangat bermanfaat dalam membuat suatu garis bantu.
• Buatlah kasus Kadang-kadang kita
harus memecah sebuah masalah kedalam beberapa kasus dan pecahkan setiap kasus
terbut.
• Mulailah dari akhir ( Asumsikan
Jawabannya ) Sangat berguna jika kita membuat pemisalan solusi masalah, tahap demi tahap mulai dari
jawaban masalah sampai ke data yang diberikan
c). Malaksanakan Rencana
Dalam melaksanakan rencana yang tertuang pada langkah kedua, kita harus
memeriksa tiap langkah dalam rencana danmenuliskannya secara detail untuk
memastikan bahwa tiap langkah sudah benar. Sebuah persamaan tidaklah cukup!
d). Lihatlah kembali
Kritisi hasilnya. lihatlah kelemahan dari solusi yang didapatkan ( seperti
: ketidak konsistenan atau ambiguitas atau langkah yang tidak benar ) Oh iya
buku ini saya baca karena penasaran banyak sekali yang merekomendasikannya,
terutama buat membina bibit-bibit unggul untuk team olimpiade science.
Pemodelan Matematika dengan symbol
Contoh soal :
Harga dua buah apel dan satu buah jeruk adalah Rp. 2.800,00
Harga satu apel dan dua jeruk adalah Rp. 3.200,00
Berapa harga satu buah apel dan satu buah jeruk ?
Jika diselesaikan dengan cara umum maka harga sebuah jeruk dimisalkan x dan harga sebuah apel dimisalkan y, maka akan didapat dua buah persamaan sbb:
2 x + y = 2.800
x + 2y = 3.200
Kedua persamaan dijumlah maka akan didapat :
3 x + 3 y = 6.000
3 (x + y) = 6.000
x + y = 2.000
Jika menggunakan simbol, maka disini dimisalkan harga satu buah jeruk dengan Δ dan harga satu buah apel dengan ♥ maka akan didapat :
Apel Jeruk Harga
Δ Δ + ♥ = 2.800
Δ + ♥♥ = 3.200
Jika dijumlahkan akan menjadi :
Δ Δ Δ + ♥♥♥ = 6.000
Ruas kiri pada bentuk paling akhir dapat diubah menjadi tiga grup sedemikian rupa sehingga pada setiap grup akan terdiri atas satu apel dan satu jeruk
Δ♥ + Δ♥ + Δ♥ = 6.000
Δ♥ = 2.000
Kira – Kira mana yang akan lebih mudah ditangkap siswa?
III. Pemodelan Matemátika dengan diagram garis
Contoh soal 1:
Jumlah kelereng Adi dan Iman 20 butir. Kelereng Adi lebih banyak 4 butir daripada Iman. Berapa kelereng Adi dan Iman ?
Penyelesaian :
Adi
(4 butir) 20 butir
Iman
Gambar yang diarsir adalah menunjukkan selisih kelereng Adi dan Iman.
20 – 4 = 16
16 Imanà: 2 = 8
Maka kelereng Adi adalah 8 + 4 = 12
Contoh soal :
Harga dua buah apel dan satu buah jeruk adalah Rp. 2.800,00
Harga satu apel dan dua jeruk adalah Rp. 3.200,00
Berapa harga satu buah apel dan satu buah jeruk ?
Jika diselesaikan dengan cara umum maka harga sebuah jeruk dimisalkan x dan harga sebuah apel dimisalkan y, maka akan didapat dua buah persamaan sbb:
2 x + y = 2.800
x + 2y = 3.200
Kedua persamaan dijumlah maka akan didapat :
3 x + 3 y = 6.000
3 (x + y) = 6.000
x + y = 2.000
Jika menggunakan simbol, maka disini dimisalkan harga satu buah jeruk dengan Δ dan harga satu buah apel dengan ♥ maka akan didapat :
Apel Jeruk Harga
Δ Δ + ♥ = 2.800
Δ + ♥♥ = 3.200
Jika dijumlahkan akan menjadi :
Δ Δ Δ + ♥♥♥ = 6.000
Ruas kiri pada bentuk paling akhir dapat diubah menjadi tiga grup sedemikian rupa sehingga pada setiap grup akan terdiri atas satu apel dan satu jeruk
Δ♥ + Δ♥ + Δ♥ = 6.000
Δ♥ = 2.000
Kira – Kira mana yang akan lebih mudah ditangkap siswa?
III. Pemodelan Matemátika dengan diagram garis
Contoh soal 1:
Jumlah kelereng Adi dan Iman 20 butir. Kelereng Adi lebih banyak 4 butir daripada Iman. Berapa kelereng Adi dan Iman ?
Penyelesaian :
Adi
(4 butir) 20 butir
Iman
Gambar yang diarsir adalah menunjukkan selisih kelereng Adi dan Iman.
20 – 4 = 16
16 Imanà: 2 = 8
Maka kelereng Adi adalah 8 + 4 = 12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar