Blogger Widgets

Selasa, 17 Juni 2014

RAGAM BAHASA

PENDAHULUAN

Pada dasarnya model yang paling mudah ialah model penulisan populer. Tulisan populer biasanya tulisan ringan yang tidak rumit dan bersifat hiburan. Selain itu, bahasa yang digunakan juga cenderung bebas.
Model yang paling sulit ialah penulisan ilmiah. Model ini mensyaratkan objektivitas dan kedalaman pembahasan, dukungan informasi yang relevan, dan biasa diharapkan menjelaskan “mengapa” atau “bagaimana” suatu perkara itu terjadi, tanpa pandang bulu. Dari aspek bahasa, tentu saja tulisan ilmiah mensyaratkan bahasa yang baku. Meski demikian, ada satu model penulisan yang berada di tengah-tengahnya. Model tersebut dikenal dengan penulisan ilmiah populer dan merupakan perpaduan penulisan populer dan ilmiah. Istilah ini mengacu pada tulisan yang bersifat ilmiah, namun disajikan dengan cara penuturan yang mudah dimengerti (Eneste, 2005). Penulisan populer memiliki ciri, bentuk, bahasa, serta kiat dan praktik penulisan yang khas, oleh sebab itu, dalam makalah ini akan diuraikan beberapa tujuan, bentuk, serta hal-hal yang terkait dengan penulisan popular.

Bahasa gaul penuh rahasia. Hanya remaja yg bisa mengkomunikasikan secaraaktif. Hal ini di sebabkan bahasa remaja hasil campur aduk berbagai bahasa dengan berbagai perubahan. Dalam kacamata psikologi, remaja merupakan masa tumbuh adolescence (tumbuh menjadi dewasa). Dilapangan,sistem tidak memihak remaja. Guru-gurukita mewasiatkan penggunaan bahasa yg baik dan benar. Celakanya, banyak guru yangmenjejali konsep ejaan yang disempurnakan(EYD) dalam berkomunikasi. Hasilnya penggunaan bahasa terkesan kaku dan formal. Akhirnya para remaja mencoba keluar dari kekakuan bahasa ini, yaitu dengan menggunakan bahasa gaul.

BAHASA RAGAM ILMIAH

1.      Pengertian Bahasa Ragam ilmiah
Bahasa ragam ilmiah merupakan ragam bahasa berdasarkan pengelompokkan menurut jenis pemakaiannya dalam bidang kegiatan sesuai dengan sifat keilmuannya. Bahasa Indonesia harus memenuhi syarat diantaranya benar (sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku), logis, cermat dan sistematis.
Menurut Bachman Ragam Bahasa Ilmiah adalah : variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara,orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990).

       Ragam Bahasa Berdasarkan waktu penggunaannya:

a). Ragam bahasa Indonesia lama
Ragam bahasa Indonesia lama dipakai sejak zaman Kerajaan Sriwijaya sampai dengan saat dicetuskannya Sumpah Pemuda. Ciri  dari ragam bahasa Indonesia lama masih dipengaruhi oleh bahasa Melayu . Bahasa Melayu inilah yang akhirnya menjadi bahasa Indonesia.
b). Ragam Bahasa Indonesia  Baru
Penggunaan ragam bahasa Indonesia baru dimulai sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda Pada 28 oktober 1928 sampai dengan saat ini melalui pertumbuhan dan perkembangan bahasa yang beriringan dengan pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia.       
Berdasarkan Media Pengantarnya:
a. Ragam Bahasa Lisan
Ciri-ciri ragam bahasa lisan :
1)      Memerlukan kehadiran orang lain
2)      Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap
3)      Terikat ruang dan waktu
4)      Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara
b. Ragam Bahasa Tulis
Ciri-ciri ragam bahasa tulis :
1)      Tidak memerlukan kehadiran orang lain
2)      Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap
3)      Tidak terikat ruang dan waktu
4)      Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan

Berdasarkan Situasi:

a. Ragam Bahasa Resmi
Ciri-ciri ragam bahasa resmi :
1)      Menggunakan unsur  gramatikal secara eksplisit dan konsisten
2)      Menggunakan imbuhan secara lengkap
3)      Menggunakan kata ganti resmi
4)      Menggunakan kata baku
5)      Menggunakan EYD
6)      Menghindari unsur kedaerahan

b. Ragam Bahasa Tidak Resmi
Ragam bahasa tidak resmi digunakan ketika kita berada dalam situasi yang tidak formal
c. Ragam Bahasa Akrab
Penggunaan kalimat-kalimat pendek merupakan ciri ragam bahasa akrab. Kalimat-kalimat pendek ini menjadi bermakna karena didukung oleh bahasa nonverbal seperti anggukan kepala , gerakan kaki dan tangan tangan,atau ekspresi wajah.
d. Ragam Bahasa konsultasi
Ketika kita mengunjunggi seorang dokter, ragam bahasa yang kita gunakan adalah ragam bahasa resmi. Namun, dengan berjalannya waktu terjadi alih kode. Bukan bahasa resmi yang digunakan, melainkan bahasa santai. Itulah ragam bahasa konsultasi.

2.      Ranah Penggunaan Bahasa Ragam Ilmiah
Bahasa indonesia sebagai bahasa nasional tentu saja digunakan dalam berbagai betuk jenis penulisan, mulai dari penulisan ilmiah dan non-ilmiah, yang pada kenyataannya tidak terlepas dari kesalahpahaman dalam penggunaan kalimatnya.

3.      Ciri – Ciri Bahasa Ragam Ilmiah
   Adapun Ciri - Ciri Ragam Bahasa Ilmiah ada 7 yaitu:
1.     Cendekia
Bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama, sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima secara tepat oleh pembaca.
2.     Lugas
Paparan bahasa yang lugas akan menghindari kesalah-pahaman dan kesalahan menafsirkan isi kalimat dapat dihindarkan. Penulisan yang bernada sastra perlu dihindari.
3.     Jelas
Gagasan akan mudah dipahami apabila (1) dituangkan dalam bahasa yang jelas dan (2) hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas. Kalimat yang tidak jelas, umumnya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang.
4.     Formal
Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada lapis kosa kata, bentukan kata, dan kalimat.
5.     Obyektif
Sifat obyektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak, tetapi juga diwujudkan dalam penggunaan kata.
6.     Konsisten
Unsur bahasa, tanda baca, dan istilah, sekali digunakan sesuai dengan kaidah maka untuk selanjutnya digunakan secara konsisten.
7.      Ringkas dan Padat
Ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan unsur-unsur bahasa. Karena itu,
jika gagasan yang terungkap sudah memadai dengan unsur bahasa yang terbatas tanpa pemborosan,ciri kepadatan sudah terpenuhi.
Menurut Bachman (1990) Ciri bahasa indonesia ragam ilmiah adalah :

Contoh – contoh Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah

1.                   Kata berciri formal                                          
                      Kata berciri informal                                        
2.                   Korps                                                                  
                      korp
3.                   Berkata
bilang
4.                   Karena
Lantaran
RAGAM BAHASA POPULER

Terdapat dua situasi yang menggolongkan pemakaian bahasa di dalam masyarakat, yaitu situasi resmi dan tidak resmi. Bahasa yang digunakan pada situasi resmi menuntut penutur untuk menggunakan bahasa baku, bahasa formal. Penggunaan bahasa resmi terutama disebabkan oleh keresmian suasana pembicaraan ataukomunikasi tulis yang menuntut adanya bahasa resmi. Contoh suasana pembicaraan resmi adalah pidato, kuliah, rapat, ceramah umum, dan lain-lain. Dalam bahasa tulis bahasa resmi banyak digunakan dalam surat dinas, perundang-undangan, dokumentasi resmi, dan dan lain-lain. Situasi tidak resmi akan memunculkan suasana penggunaan bahasa tidak resmi juga.
Kuantitas pemakaian bahasa tidak resmi banyak tergantung pada tingkat keakraban pelaku yang terlibat dalam komunikasi. Dalam situasi tidak resmi, penutur bahasa tidak resmi mengesampingkan pemakaian bahasa baku atau formal. Kaidah dan aturan dalam bahasa-bahasa baku tidak lagi menjadi perhatian. Prinsip yang dipakai dalam bahasa tidak resmi adalah asal orang yang diajak bicara bisa mengerti.
Situasi semacam ini dapat terjadi pada situasi komunikasi remaja di sebuah mal, interaksi penjual dan pembeli, dan lain-lain. Dari ragam bahasa tidak resmi tersebut, selanjutnya memunculkan istilah yang disebut dengan istilah bahasa gaul. Lubis Grafura (Grafura, 2009) mengkhawatirkan terkikisnya bahasa Indonesia yang baik dan benar di tengah arus globalisasi. Kecenderungan masyarakat ataupun para pelajar menggunakan bahasa asing dalam percakapan sehari-hari semakin tinggi. Dan yang lebih parah makin berkembangnya bahasa gaul yang mencampur adukkan bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Saat ini bahasa gaul telah banyak terasimilasi dan menjadi umum. Bahasa gaul sering digunakan sebagai bentuk percakapan sehari-hari dalam pergaulan di lingkungan sosial bahkan dalam media-media populer serperti TV, radio, dunia perfilman nasional, dan digunakan sebagai publikasi yang ditujukan untuk kalangan remaja oleh majalah-majalah remaja populer.
Tentu saja, masih banyak kata yang populer dalam pergaulan kaum muda. Tidak selamanya bahasa gaul memiliki pola khas seperti bahasa prokem, kadang malah dicomot dari sumber yang susah dilacak. Misalnya, kata tajir untuk kata kaya. Tajir sebenarnya berasal dari bahasa Arab yang berarti pedagang.
Berikut adalah sejarah dari beberapa kata dalam bahasa gaul tersebut:
Cupu :
Sebutan ini lazim ditujukan untuk seseorang yang berpenampilan kuno, jadul(jaman dulu). Dengan kata lain dianggap tidak mencerminkan kekinian, misalnya :
berkacamata tebal dan modelnya tidak trendy, kutu buku, kurang bergaul di kalangan anak muda. Cupu sendiri merupakan kependekan dari kalimat ‘culun punya’. Culun dapat berarti ‘lugu-lugu bego’, punya dapat berarti benar-benar, jika digabung menjadi : benar-benar lugu/bego .

BAHASA GAUL SEBAGAI SOLIDARITAS KAUM MUDA

Terlepas merusak bahasa baku atau tidak, istilah dan kosakata baru (bahasa gaul)semakin memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Para pengguna Bahasa Indonesia harus mampu membedakan antara yang baku dan yang berkembang (bahasa gaul). Kita semua tahu bahwa bahasa Indonesia telah memiliki format yang baik. Namun tidak bisa dipungkiri, akibat perubahan zaman yang begitu cepat melesat, muncullah istilah-istilah baru. Entah siapa yang menciptakan dan mempopulerkan, tiba-tiba saja kita sering diperdengarkan oleh kosakata-kosakata yang tidak pernah kita dengar sebelumnya. Kalangan orang tua sering kali merasa prihatin terhadap fenomena bahasa gaul, mereka menganggap zaman sekarang semakin anak bergaul, efek buruknya anak  berpotensi lebih menyerap kata kata yang tidak pantas dan sopan. Dari sekian banyaknya kosakata bahasa gaul sejak dulu, sejalan dengan perubahan zaman dan generasi, bahasa gaul pun juga ikut mengalami perubahan sesuaidengan selera generasinya.





Beberapa contoh bahasa gaul :
Garink                         : tidak lucu
Jablay                  : jarang dibelai
Pasutri                : pasukan suami takut istri
Cimut                   : ciuman maut
Kemek                 : makan
Hasem                 : ingin merokok
Skull                    : sekolah
Kull                      : kuliah
Meneketehe        : mana aku tahu

Perbedaan antara kata ilmiah dan kata popular adalah sebagai berikut           :
Kata Ilmiah
Kata Populer
Analogi
Final
Diskriminasi
Prediksi
Kontradiksi
Format
Anarki
Biodata
Bibliografi
Kiasan
Akhir
Perbedaan Perlakuan
Ramalan
Pertentangan
Ukuran
Kekacauan
Biografi Singkat
Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar